Prediksi SGP — Kasus dugaan korupsi yang merugikan Bank Jateng senilai miliaran rupiah memasuki babak baru. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang secara resmi telah melakukan penahanan terhadap seorang tersangka dengan inisial CW, yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan fasilitas kredit proyek.
Proses penahanan dilakukan pada Senin (8/12/2025) setelah tersangka menjalani pemeriksaan intensif. CW, yang saat ini mendekam di Lapas Kelas IA Semarang di Kedungpane, diduga melakukan tindak pidana korupsi pada tahun 2019 silam.
“Tersangka kami amankan untuk mempermudah proses penyidikan yang masih berlangsung,” jelas Kepala Kejari Semarang, Andhie Fajar Arianto.
Andhie menambahkan bahwa proses hukum membutuhkan waktu karena melibatkan pemeriksaan terhadap banyak saksi. Hingga saat ini, setidaknya sudah 46 orang telah memberikan keterangan. Penyidik juga tidak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka baru jika ditemukan bukti yang cukup.
Mengungkap Modus Operandi
Berdasarkan hasil penyidikan, tersangka CW diduga melakukan aksinya dengan modus pemalsuan dokumen. Saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Daya Usaha Mandiri, CW mengajukan fasilitas kredit proyek ke Bank Jateng.
Dalam proses pencairan dana tersebut, tersangka diduga memalsukan sejumlah dokumen pendukung yang krusial, di antaranya adalah purchase order (PO) dan bukti pembayaran melalui sistem Real Time Gross Settlement (BI RTGS). Dokumen-dokumen itu ternyata fiktif, sehingga kredit yang diberikan akhirnya macet dan tidak dapat dikembalikan.
Akibat dari tindakan ini, negara mengalami kerugian yang tidak sedikit. Setelah melalui proses audit yang dilakukan oleh auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Tengah, nilai kerugian negara ditetapkan sebesar Rp13,8 miliar.
“Perbuatan tersangka telah mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp13,8 miliar,” tegas Andhie.
Secara hukum, tersangka CW dijerat dengan Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Proses penyidikan masih terus dikembangkan untuk mengungkap secara tuntas jaringan dan pertanggungjawaban dalam kasus yang menyangkut kepercayaan publik terhadap lembaga perbankan ini.