EPICTOTO — PT BPI Danantara, melalui skema pembiayaan baru, akan mendukung percepatan pembangunan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pendanaan ini akan difasilitasi oleh bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), menandai perubahan signifikan dari model reimbursement menjadi pembiayaan di muka.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa program MBG merupakan investasi sosial yang memiliki manfaat ganda. “Ini adalah suatu investasi yang juga membawa pahala besar. Investasinya dapat dihitung, dibayarkan tetap setiap bulan, dan potensial untuk berkembang,” ujar Rosan di Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Skema Pembiayaan di Muka untuk Efisiensi
Perbedaan utama dengan skema sebelumnya adalah pada waktu pencairan dana. Rosan menjelaskan bahwa melalui kolaborasi ini, bank-bank Himbara akan menyediakan pembiayaan sejak awal proyek. “Sekarang dari awal, pendanaan dari Bank Himbara akan tersedia untuk program MBG ini,” tegasnya.
Dasar dari penyaluran kredit ini adalah perjanjian kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan mitra pelaksana di daerah. Dokumen ini dianggap sebagai jaminan yang cukup bagi Danantara dan perbankan untuk meneruskan pembiayaan.
Jangkauan hingga Daerah 3T dan Peluang bagi Dunia Usaha
Pembiayaan akan disalurkan melalui jaringan bank Himbara—Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia—dengan fokus utama pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat distribusi dan ketersediaan makanan bergizi di wilayah yang paling membutuhkan.
Rosan juga mendorong partisipasi dunia usaha, khususnya melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin), untuk memanfaatkan fasilitas ini. Selain mendapatkan imbal hasil yang jelas, keterlibatan swasta dinilai dapat memperkuat rantai pasok pangan sekaligus memberikan dampak sosial yang signifikan bagi generasi penerus bangsa.
Program MBG sendiri merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Pada tahun 2026, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp335 triliun untuk mendukung pelaksanaan program ini secara nasional.