TVTOGEL — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan peningkatan signifikan pada sektor pinjaman online (pinjol) sepanjang tahun 2025. Hingga akhir September, total outstanding pembiayaan industri pinjol mencapai Rp90,99 triliun, tumbuh 22,16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman, menjelaskan bahwa meski pertumbuhan pembiayaan meningkat pesat, kualitas kredit industri pinjol masih relatif terjaga.
“Outstanding pembiayaan pada industri pinjaman daring tumbuh 22,16 persen yoy dengan nilai mencapai Rp90,99 triliun. Sementara tingkat kredit bermasalah atau TWP90 tercatat sebesar 2,82 persen,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Jumat (7/11/2025).
Industri Pergadaian Juga Tumbuh Positif
Tak hanya pinjol, sektor pergadaian juga menunjukkan performa yang kuat. Total pembiayaan yang disalurkan industri ini mencapai Rp111,68 triliun, naik 30,92 persen (yoy) pada periode yang sama.
Agusman menjelaskan, produk gadai konvensional masih menjadi tulang punggung sektor ini dengan kontribusi Rp93 triliun atau sekitar 83,28 persen dari total pembiayaan.
Kepatuhan Modal Minimum Masih Jadi Sorotan
Meskipun pertumbuhan pembiayaan digital terus menguat, OJK menyoroti kepatuhan modal minimum yang masih belum terpenuhi oleh sebagian pelaku industri.
Saat ini, terdapat tiga dari 145 perusahaan pembiayaan yang belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum Rp100 miliar, serta delapan dari 95 penyelenggara pinjol yang belum mencapai ekuitas minimum Rp12,5 miliar.
Namun, seluruh perusahaan tersebut telah menyampaikan rencana aksi (action plan) kepada OJK untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
“OJK terus memantau dan melakukan langkah-langkah yang diperlukan berdasarkan perkembangan action plan. Upaya pemenuhan modal bisa dilakukan melalui penambahan dari pemegang saham, masuknya investor strategis, atau bahkan opsi pengembalian izin usaha bila tidak mampu memenuhi ketentuan,” tegas Agusman.
Menuju Ekosistem Pembiayaan yang Sehat
OJK berkomitmen menjaga stabilitas sektor pembiayaan digital dengan memperkuat pengawasan dan memastikan seluruh penyelenggara fintech lending beroperasi secara sehat dan berkelanjutan.
Kenaikan pembiayaan yang pesat di industri pinjol dan pergadaian menjadi indikator meningkatnya kebutuhan akses keuangan masyarakat, namun di sisi lain juga menuntut transparansi, tata kelola yang baik, serta penguatan permodalan bagi para pelaku industri.
Dengan pengawasan yang lebih ketat, OJK berharap pertumbuhan sektor pembiayaan digital dapat terus mendukung ekonomi inklusif tanpa mengorbankan stabilitas keuangan nasional.